Perbandingan Efek Antipiretik Bawang Merah (Allium cepa L. cv. Group Aggregatum) Dibandingkan dengan Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Wallich ex Nees) Terahdap Mencit Swiss Webster yang Diinduksi Vaksin DPT
Daftar Isi:
- Demam merupakan gejala penyakit yang sering ditemukan dan dialami di masyarakat. Efek negatif demam antara lain dehidrasi, kekurangan oksigen, dan kerusakan saraf. Masyarakat berupaya menurunkan demam dengan menggunakan bawang merah dan sambiloto. Bawang merah dan sambiloto dipercaya efektif sebagai obat tradisional dalam menangani demam di masyarakat umum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antipiretik air perasan bawang merah (Allium cepa L. cv. group Aggregatum) dan infusa sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Wallich ex Nees) lalu membandingkan efektivitasnya terhadap acetaminophen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan hewan coba mencit Swiss Webster sebanyak 28 ekor dibagi secara acak menjadi empat kelompok yaitu bawang merah, sambiloto, acetaminophen, dan aquades. Mencit diukur suhu awalnya dan dibuat demam dengan menginjeksikan vaksin DPT secara IM. Setelah 30 menit mencit diberi perlakuan sesuai kelompok dan diukur suhu rektumnya setiap 15 menit selama 2 jam dalam derajat Celcius. Analisis menggunakan ANAVA satu arah dengan uji lanjut LSD, dengan α = 0,05. Mencit yang diberikan bawang merah dan sambiloto memberikan rata-rata penurunan suhu berturut-turut 2,7°C dan 2,67°C yang berbeda bermakna dengan aquades (1,61°C) dengan nilai p < 0,05. Sambiloto memiliki efek antipiretik yang lebih baik dengan bawang merah. Simpulan penelitian ini adalah bawang merah dan sambiloto memiliki efek antipiretik, dan potensi sambiloto lebih baik.