Daftar Isi:
  • Laundry Zone merupakan jenis usaha yang bergerak pada jasa pencucian baju kilo yang dapat dijalankan secara franchise, berlokasi di JL. Mekar Agung No.157 B, Komplek Mekar Wangi, Bandung, dan mulai berdiri pada tahun 2012. Sejak tahun 2015, mulai terjadi penurunan omset dari Rp49.000.000,00-Rp 50.0000,00 perbulan menjadi Rp 43.067.250,00. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih laundry, menganalisis persaingan yang terjadi pada Laundry Zone dan pesaingnya, mengetahui segmenting, targeting dan positioning, mengetahui layanan apa saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan, serta mengetahui usulan strategi pemasaran yang perlu dilakukan untuk Laundry Zone. Variabel penelitian disusun berdasarkan Marketing Mix 7P yaitu product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence. Kemudian dilakukan uji konstruk kuesioner pendahuluan dan penelitian kepada 3 dosen manajemen. Penyebaran kuesioner pendahuluan dilakukan di Laundry Zone dengan syarat responden sudah pernah menggunakan jasa laundry terutama di komplek Mekar Wangi dan kuesioner yang disebarkan sebanyak 30 kuesioner. Dari hasil pengolahan kuesioner dengan menggunakan uji Cochran Q Test diperoleh 35 atribut yang dianggap penting oleh konsumen, dan terpilih Tayaka Laundry sebagai pesaing utama Laundry Zone. Atribut yang terpilih akan digunakan pada kuesioner penelitian. Lalu dilakukan penyusunan kuesioner penelitian yang terbagi dalam 3 bagian yaitu profil responden, penilaian tingkat kepentingan dan performansi, serta ranking dari Laundry Zone dan Tayaka Laundry. Kuesioner penelitian disebar sebanyak 120 kuesioner dan kuesioner yang dapat diolah hanya sebanyak 100 kuesioner. Metode pengolahan data menggunakan Statistika Deskriptif untuk mengetahui segmentasi dari konsumen dan membagi konsumen Laundry Zone kedalam kelompok yang lebih kecil, targeting untuk mengetahui target pasar yang akan dituju serta untuk mengetahui strategi yang akan diusulkan, positioning untuk mengusulkan image Laundry Zone di benak konsumen, metode Uji Hipotesis untuk mengetahui kepuasan konsumen terhadap perfoma Laundry Zone, Correspondence Analysis (CA) untuk mengetahui apa saja layanan laundry yang menjadi kelebihan dan kekurangan Laundry Zone, Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui prioritas perbaikan berdasarakan letak atribut pada empat kuadran IPA. Hasil dari pengolahan hipotesis terdapat 16 atribut dengan hasil konsumen tidak puas dan 19 atribut puas, hasil dari pengolahan CA terdapat 19 atribut Laundry Zone yang unggul dan 16 atribut tertinggal, serta hasil pengolahan IPA terdapat 7 atribut berada di kuadran I yang berarti perlu dilakukan perbaikan segera, dari hasil pengolahanan metode diatas dilakukan usulan prioritas perbaikan berdasarkan perbandingan dari hasil CA, IPA dan Uji Hipotesis, sehingga diketahui atribut mana yang menjadi prioritas perbaikan. Konsumen yang ditargetkan yaitu konsumen pria dan wanita dengan usia 25-40 tahun, berdomisili di komplek Mekar Wangi, dengan kepentingan bekerja dan berbisnis, memiliki pekerjaan sebagai pegawai dan wiraswasta, dengan gaji Rp 3,1 -Rp 9 juta dan di atas Rp 9 juta, banyaknya kiloan <5 Kg dan 5,1 Kg-10Kg, dengan mencuci <4kali dan 4 kali perbulan, jam berkunjung 07.00-12.00 dan 16.01-20.00, menggunakan cuci kiloan, manual, dan satuan, jenis pemesanan datang secara langsung, menggunakan delivery, dan pickup service, serta melakukan pembayaran cash dan debit. Positioning yang diusulkan untuk Laundry Zone yaitu fast, clean, dan profesional. Usulan yang diberikan diperloleh dari rangkuman CA, IPA, dan Uji Hipotesis berdasarkan urutan prioritasnya yaitu meningkatkan kapasitas dan memperbaiki ketetapan waktu cuci normal dan kilat, melakukan inovasi untuk memberikan layanan pencucian dan fitur lainnya, memaksimalkan layanan diskon untuk konsumen member dan non-member, serta mempertahankan kinerja atribut yang sudah menjadi keunggulan Laundry Zone.