Daftar Isi:
  • Indonesia merupakan negara kepulauan memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Namun beberapa pantai di Indonesia mengalami erosi dan gelombang laut masih mempengaruhi kolam di pelabuhan. Prasarana untuk mengatasi erosi dan gelombang ini sangat diperlukan untuk meredam gelombang adalah bangunan pemecah gelombang. Tugas Akhir ini dilakukan untuk menganalisa tingkat efektifitas model bangunan pemecah gelombang sisi miring dua dimensi dengan kemiringan yang menghadap ke laut 1:2,5. Bangunan pemecah gelombang yang diteliti adalah bangunan pemecah gelombang sisi miring menggunakan lapisan lindung utama tetrapod dan dolos serta lapisan inti geotube pada kondisi tenggelam. Efektivitas bangunan pemecah gelombang dalam kondisi tenggelam diperoleh dari nilai koefisien transmisi dan hasil pengamatan dari hasil pengujian. Hasil koefisien transimisi berdasarkan pengukuran tinggi gelombang di depan dan dibelakang model bangunan pemecah gelombang sisi miring dengan lapis lidung tetrapod dan dolos adalah 0,62 dan 0,64. Sementara nilai koefisien transmisi berdasarkan dimensi bangunan dan tinggi muka air menggunakan rumus empiris. Rumus empiris yang dapat digunakan untuk Tugas Akhir ini adalah rumus empiris yang bergantung kepada jarak puncak bangunan ke tinggi muka air dan kedalaman air dengan nilai koefisien yang dihasilkan antara 0 dan 1. Pengamatan secara visual setelah pengujian terlihat bangunan yang menggunakan dolos mengalami lebih banyak perpindahan posisi batu lapis lindungnya.