Daftar Isi:
  • Dalam berinvestasi, investor memiliki berbagai pilihan, baik investasi di sektor riil, pasar uang ataupun pasar modal. Salah satu bentuk investasi di pasar modal adalah dengan membeli saham, dengan harapan dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan investasi yang lain. Agar investor dapat menentukan saham-saham mana saja yang berpotensi untuk memberikan keuntungan yang besar dengan risiko tertentu, maka perlu diketahui bagaimana cara melakukan pembentukan portofolio saham yang dapat memberikan hasil optimal, salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan model single indeks. Setelah dilakukan pembentukan portofolio saham dengan model single indeks, perlu adanya perbandingan antara kinerja portofolio saham menggunakan model single indeks dengan metode lain, misalnya dibandingkan dengan pembentukan portofolio saham secara sembarang. Dalam pembentukan portofolio saham, khususnya dengan strategi portofolio pasif, perlu diketahui apakah data historis yang akan dijadikan dasar dalam melakukan investasi tidak perlu dirubah-rubah dalam 2 tahun kebelakang, atau perlu terus dilakukan evaluasi? Metode pembentukan portofolio saham pada penelitian ini, menggunakan model single indeks, lalu dibandingkan dengan pembentukan portofolio saham dengan menggunakan intuisi atau secara sembarang, baik itu dengan proporsi sembarang sama rata ataupun dengan proporsi kebalikan dari model single indeks. Untuk penilaian kinerja, penulis melakukan pengujian dengan menggunakan metode Sharpe measure dan Treynor measure. Pada penelitian ini didapat hasil bahwa Pembentukan portofolio saham optimal dengan menggunakan model single indeks, jika diurutkan dari proporsi terbesar adalah KLBF 27,20%, TLKM 21,49%, ICBP 18,89%, UNVR 15,00%, PGAS 11,13%, INDF 6,15% dan LSIP sebesar 0,14%. Sedangkan jika dilihat dari kinerja portofolio saham, dengan menggunakan model single indeks memiliki kinerja yang lebih baik jika dibandingkan dengan pembentukan portofolio saham secara sembarang. Pada penelitian ini, data 2 tahun kebelakang sudah tidak relevant untuk dijadikan dasar dalam pembentukan portofolio saham, pada strategi portofolio pasif.