Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Perusahaan Properti PT. "X" di Bandung)
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan untuk menguji bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan, penelitian ini merupakan suatu studi kasus pada perusahaan properti PT. X di Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kinerja karyawan di perusahaan properti PT. X dan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di perusahaan properti PT. X di Bandung. Pada pengambilan sampel menggunakan metode sensus dengan jumlah 61 orang. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan regresi berganda. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa gaya kepemimpinan yang dominan adalah gaya kepemimpinan Autocratic. Gaya Kepemimpinan Autocratic berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan sedangkan gaya kepemimpinan Democratic dan Laizzes Faire tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Secara Partial Gaya kepemimpinan Autocratic berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 16,32%; sedangkan variabel budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan sebesar 45,02%. Secara simultan, variabel gaya kepemimpinan (Autocratic, demokratic, dan Laissez faire), dan Budaya Organisasi memengaruhi Kinerja Karyawan sebesar 46,2%, sedangkan sisanya 100%-46,2% = 53,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Budaya Organisasi memiliki indikator yang kuat, yaitu; Indikator Innovasi & mengambil keputusan dengan ukuran bertanggungjawab, indikator agresivitas dengan ukuran kompetisi dan indikator orientasi manusia dengan ukuran keperluan pribadi, sedangkan indikator yang lemahnya, yaitu; indikator orientasi hasil dengan ukuran pencapaian target dan indikator orientasi tim dengan ukuran saling menghargai. Kinerja Karyawan memiliki indikator yang kuat, yaitu; indikator pengetahuan karyawan dengan ukuran optimalisasi sumber daya pengetahuan untuk menyelesaikan pekerjaan dan indikator yang lemahnya, yaitu; kualitas kerja dengan ukuran mutu yang dihasilkan serta Indikator kinerja karyawan; kualitas kerja dengan ukuran sesuai target waktu.