Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prevalensi Kelainan Refraksi Pada Anak Kelas 2 SMP Negeri di Kota Bandung Tahun 2009
Daftar Isi:
- Kelainan refraksi memiliki prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia, yaitu sebesar 24,7% dan pada anak-anak usia sekolah sebesar 10% dari 66 juta anak Indonesia. Selain itu terdapat berbagai pengaruh buruk yang ditimbulkan kelainan refraksi terutama pada anak-anak seperti terhadap tingkat kecerdasan anak, aktivitas sosial, bahkan aspek psikologis anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi prevalensi kelainan refraksi pada anak usia sekolah. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional dan kuesioner sebagai alat pengumpul data, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling, penelitian dilakukan pada 11 SMP Negeri di Kota Bandung. Pada penelitian ini didapatkan prevalensi kelainan refraksi pada anak kelas 2 SMP Negeri di Kota Bandung tahun 2009 sebanyak 5,39%. Faktor herediter, kebiasaan melihat dekat, intelegensia, status ekonomi dan gender merupakan faktor yang cukup berperan terhadap prevalensi dari kelainan refraksi. Hal tersebut dilihat dari siswa yang menggunakan kacamata lebih banyak wanita dibanding pria, siswa memiliki intelegensia yang tinggi, sejumlah siswa memiliki orangtua dan saudara kandung yang juga menggunakan kacamata, rata-rata siswa berasal dari keluarga yang cukup sejahtera dan siswa mempunyai kebiasaan melihat dekat yang kurang baik. Dengan adanya penelitian ini penulis menyarankan perlu adanya usaha- usaha preventif dan promotif baik dari instansi kesehatan maupun pemerintah untuk mencegah dan menurunkan prevalensi kelainan refraksi dengan cara mempermudah akses informasi kesehatan dengan meningkatkan penyuluhan kesehatan dan memberikan edukasi bagi masyarakat.