Pengaruh Sari Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Terhadap Kadar Intercelluler Adhesion Molecule-1 (ICAM-1) Pada Mencit Yang Diinokulasi Plasmodium berghei
Daftar Isi:
- Morbiditas dan mortalitas malaria di Indonesia saat ini masih cukup tinggi. Hal ini disebabkan resistensi terhadap obat antimalaria dan patogenesis malaria yang melibatkan radikal bebas. ICAM-1 (intercelluler adhesion molecule-1) berperan penting dalam terjadinya malaria serebral yang merupakan salah satu komplikasi malaria. Oleh karena resistensi obat antimalaria, berbagai penelitian terus dilakukan untuk mencari pengobatan alternatif, salah satunya dengan buah merah (Pandanus conoideus Lam.) sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh Pandanus conoideus Lam. dalam menurunkan kadar ICAM-1 pada mencit yang diinokulasi Plasmodium berghei. Metode penelitian ini adalah prospektif eksperimental sungguhan, bersifat komparatif, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan 30 ekor mencit jantan galur Balb/C yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan: kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol buah merah, kelompok kontrol Plasmodium, kelompok buah merah 1 (0,1 mL), kelompok buah merah 2 (0,2 mL), dan kelompok buah merah 3 (0,4 mL). Kadar ICAM-1 diukur dengan metode ELISA kemudian dianalisis dengan One-way ANOVA dan uji lanjut Post Hoc Tukey-HSD. Hasil yang diperoleh menunjukkan perbedaan kadar ICAM-1 antara kelompok buah merah 2 dan 3 dengan kelompok kontrol Plasmodium dan buah merah 1. Tidak ada perbedaan antara kelompok kontrol Plasmodium dengan buah merah dosis 1; dan antara kelompok buah merah 2 dengan buah merah 3. Diperoleh kesimpulan bahwa Pandanus conoideus Lam. pada dosis 0,2 mL dan 0,4 mL menurunkan kadar ICAM-1 pada serum mencit yang diinokulasi Plasmodium berghei.