Daftar Isi:
  • Latar belakang Luka yang sering ditemukan didalam rongga mulut adalah luka ulserasi. Ulserasi adalah lesi berbentuk seperti kawah pada kulit atau mukosa mulut, ulser biasanya terasa sakit seringkali memerlukan terapi obat topikal atau sistemik untuk penatalaksaan yang efektif. Sirih merah merupakan salah satu tanaman obat potensial yang mengandung senyawa aktif antara lain flavonoid, alkaloid, dan saponin yang dapat membantu proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek dari eksrak sirih merah proses penyembuhan luka ulserasi mukosa oral pada tikus jantan Wistar. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik. Hewan coba yang digunakan adalah tikus jantan galur Wistar, berumur 2-3 bulan dengan berat rata-rata 200 gram sebanyak 12 tikus, dan dibagi dalam 4 kelompok. Tikus dibuatkan ulserasi menggunakan hidrogen peroksida 10%. Kelompok pertama diaplikasikan suspensi CMC 0,5%, kelompok kedua diaplikasikan ekstrak sirih merah 10%, kelompok ketiga diaplikasikan ekstrak sirih merah 20% dan kelompok keempat diaplikasikan ekstrak sirih merah 40%. Pada hari ke 3, 5, dan 7 dikorbankan untuk diamati jumlah skor radang dari luka ulserasi. Berdasarkan dari Hasil penelitian terdapat penurunan skor radang dalam proses penyembuhan luka ulserasi pada ekstrak sirih merah 20% dan 40% pada hari kelima dan ketujuh, ekstrak sirih merah 40% lebih efektif dalam proses penyembuhan luka ulserasi pada mukosa oral. Simpulannya bahwa efek dari ekstrak sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) mempercepat proses penyembuhan luka ulserasi mukosa oral pada tikus jantan Wistar.