Daftar Isi:
  • Ekstrak kulit manggis (Garcinia Mangostana L.)/ EKM sudah banyak digunakan dalam bidang farmasi karena memiliki daya antikanker, antiinflamasi, antibakteri dan meningkatkan kekebalan tubuh. Pada bidang kedokteran gigi EKM dapat menurunkan jumlah plak, mencegah akumulasi plak dan dapat menyembuhkan gingivitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serta perbedaan pemberian EKM 12,5% dan EKM 25% terhadap kecepatan proses penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorik sungguhan dengan rancangan acak lengkap (Completely Randomized Design). Subjek penelitian terdiri dari 28 ekor tikus, dibagi menjadi 4 kelompok, kontrol negatif (Aquades), kontrol positif (Chlorhexidine 0,2%), EKM 12,5%, dan EKM 25%. Masing-masing terdiri dari 7 ekor. Pemeriksaan hasil penyembuhan inflamasi diamati setiap 2 jam selama 6 jam dan pengukuran inflamasi pada gingiva tikus dilakukan menggunakan jangka sorong. Analisis data dilakukan dengan uji ANOVA One-way (α = 0,05) dan Tukey HSD. Hasil uji ANOVA One-way (α = 0,05) dan Tukey HSD didapatkan bahwa terdapat perbedaan penurunan ukuran inflamasi yang signifikan anatara EKM 12,5% dengan aquades dan chlorhexidine 0,2%. Sedangkan EKM 12,5% dengan EKM 25% tidak terdapat perbedaan penurunan ukuran inflamasi yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa EKM 12,5% dan EKM 25% efektif digunakan dalam mempengaruhi kecepatan proses penyembuhan inflamasi pada gingiva tikus.