Daftar Isi:
  • Penurunan kualitas lingkungan di Indonesia semakin meningkat, salah satunya disebabkan limbah hasil kegiatan Rumah Sakit. Sehingga perlu dilakukan pengendalian terhadap pembuangan limbah cair yang dihasilkan Rumah Sakit sebelum dibuang ke lingkungan. Limbah Rumah Sakit diolah dengan menggunakan pengolahan biologis yaitu aerob, anaerob atau kombinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan mutu hasil pengolahan limbah medis cair dengan metode aerob dan kombinasi anaerob-aerob di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) serta untuk mengetahui jenis pengolahan limbah medis cair yang efisien di RSGM. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat komparasi studi secara pre-test and post-test untuk mengetahui efisiensi pengolahan kedua metode yang digunakan dan data yang diperoleh diuji statistika dengan teknik analisis uji “t” tidak berpasangan dengan α = 0,05 untuk melihat perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan dari efisiensi mutu hasil pengolahan limbah medis cair menggunakan metode aerob dan kombinasi anaerob-aerob di RSGM pada parameter BOD dan COD. Efisiensi pengolahan BOD dan COD pada metode aerob memiliki rerata nilai yang lebih baik (63,40%) pada pengolahan BOD dan 67,42% pada pengolahan COD dibandingan dengan metode pengolahan kombinasi anaerob-aerob yang memiliki rerata efisiensi sebesar 42,63 % pada pengolahan BOD dan 54,71% pada pengolahan COD. Namun, baku mutu air limbah setelah diolah dengan metode aerob maupun kombinasi anaerob-aerob sudah memenuhi kriteria (Kep-MENLH No. 58 Tahun 1995) kecuali nilai amoniak. Pada studi ini dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan dari efisiensi mutu hasil pengolahan limbah medis cair menggunakan metode aerob dan kombinasi anaerob-aerob di RSGM pada parameter BOD dan COD.