Daftar Isi:
  • Kolitis ulseratif merupakan penyakit radang kolon nonspesifik kronik yangditandai nyeri abdomen, diare dan perdarahan rektum. Terapi penyakit ini masih terus dikembangkan antara lain menggunakan tanaman obat seperti lidah buaya. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak etanol lidah buaya (EELB) terhadap gambaran histopatologis kolitis ulseratif dan konsistensi feses serta ada tidaknya darah pada mencit galur Swiss Webster yang diinduksi dengan Dextran Sodium Sulfate (DSS). Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium sungguhan bersifat komparatif menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Data yang diukur berupa hilangnya kripta per 100 kripta dan konsistensi feses serta ada tidaknya darah. Data diuji menggunakan ANOVA satu arah dilanjutkan dengan Tukey HSD, sedangkan konsistensi feses diuji dengan ANOVA on Ranks dilanjutkan dengan Student-Newman-Keuls. EELB diberikan hari ke 1-17, dan DSS 0,5 cc diberikan hari ke 11-17. Pada hari ke 11-17 dilakukan penilaian konsistensi feses dan ada tidaknya darah. Tiap kelompok (n=6) mendapat perlakuan : kelompok I EELB dosis I (350 mg/kgBB mencit), kelompok II EELB dosis II (700 mg/kgBB mencit), kelompok III mendapat EELB dosis III (1400 mg/kgBB mencit), kelompok IV kontrol positif, kelompok V kontrol negatif. Hasil yang didapatkan pada hilangnya kripta per 100 kripta, pada mencit yang diberi EELB dosis I, II dan III berturut-turut adalah 10,33%, 10,5% 12,67% yang berbeda secara signifikan (p<0.05) dibandingkan kontrol positif (26,86%). Hasil penilaian konsistensi feses pemberian EELB dosis II dan III ,menunjukkan hasil signifikan (p<0.05) dengan kontrol positif. Kesimpulannya EELB memperbaiki gambaran histopatologis kolon mencit dan konsistensi feses serta ada tidaknya darah pada mencit yang diinduksi DSS.