Perbandingan Efek herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. F.) Nees) dan Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) serta Kombinasinya terhadap Penurunan Persentase Jumlah Eosinofil pada Mencit Swiss Webster dengan Dermatitis Alergika
Daftar Isi:
- Dermatitis alergika adalah peradangan kulit yang sering ditemukan dalam masyarakat. Obat kimiawi merupakan salah satu cara untuk pengobatan dermatitis alergika, selain itu banyak masyarakat yang menggunakan tanaman obat anti alergi. Sambiloto dan pegagan sebagai Tanaman Obat Asli Indonesia secara empiris memiliki manfaat untuk pengobatan dermatitis alergika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol herba pegagan dan sambiloto serta kombinasi terhadap jumlah eosinofil pada mencit dengan dermatitis alergika. Penelitian ini merupakan ekperimental uji praklinis di laboratorium yang bersifat longitudinal. Penelitian ini menggunakan hewan coba mencit, yang dibagi dalam 14 kelompok perlakuan (n=14), yaitu 9 kelompok uji dengan dosis tertentu dari ekstrak etanol herba sambiloto, herba pegagan, serta kombinasi keduanya, 1 kelompok obat kortikosteroid, obat anti histamin, kombinasi obat, kontrol positif dan kontrol negatif. Hasil dari penelitian ini adalah ada perbedaan yang sangat signifikan pada persentase jumlah eosinofil yang diberi ekstrak etanol herba sambiloto, herba pegagan, dan kombinasi keduanya apabila dibandingkan dengan kontrol positif (p<0,01). Pemberian dosis kombinasi lebih baik jika dibandingkan dengan pemberian dosis tunggal. Simpulan yang didapat adalah ekstrak etanol herba pegagan, herba sambiloto, serta kombinasi keduanya dapat menurunkan persentase jumlah eosinofil mencit dengan dermatitis alergika, serta penggunaan dosis kombinasi lebih baik jika dibandingkan dengan dosis tunggal.