Daftar Isi:
  • Latar Belakang. Mioma uteri merupakan tumor jinak otot polos yang terdiri dari sel-sel jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen. Tumor ini merupakan tumor pelvis yang terbanyak pada organ reproduksi wanita. Di Indonesia ditemukan 2,39-11,7% dari semua penderita ginekolog yang dirawat. Gejala mioma uteri secara medis dan sosial cukup meningkatkan morbiditas, disini termasuk menoragia, ketidaknyamanan daerah pelvis, dan disfungsi reproduksi. Maksud Penelitian. Untuk mengetahui gambaran penderita mioma uteri di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2013-2014. Metode Penelitian. Penelitian metode deskriptif, sumber data yang diambil adalah data rekam medis pasien mioma uteri selama tahun 2013 -2014 di RS Immanuel Bandung. Data dianalisa secara manual dan kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil Penelitian. Data menunjukan hasil tertinggi berdasarkan karakteristik: usia 41 -50 tahun 61 kasus (59,80%), perdarahan abnormal 43 kasus (42,16%), paritas 2 kali 42 kasus (41,18%), Indeks Massa Tubuh 18,5-25 54 kasus (52,94%), siklus haid teratur 59 kasus (57,84%), nyeri haid 66 kasus (64,71%), menopause 7 kasus (1,96%),histerektomi total (51,95%), lama rawat inap 5-6 hari (50%), kadar hemoglobin 7,1 -11,9 (60,78%). Simpulan. Gambaran penderita mioma uteri di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2013-2014 terbanyak terjadi pada usia 41 -50 tahun, perdarahan abnormal, paritas 2 kali, Indeks Massa Tubuh 18,5-25, siklus haid teratur, nyeri haid, menopause, histerektomi total, lama rawat inap 5-6 hari, kadar hemoglobin 7,1-11,9.