Daftar Isi:
  • Salah satu bagian yang cukup penting pada perusahaan jasa adalah masalah antrian, jika layanan tersebut terdapat kendala maka akan terjadi masalah penumpukan waktu menunggu pada pelayanan tersebut. Dalam hal ini pihak perusahaan harus memperhatikan bentuk antrian layanan yang sudah ada, apakah sudah baik atau belum. Dalam perusahaan jasa yang sudah cukup besar dan memiliki banyak pelanggan, antrian akan menjadi kendala apabila fasilitas yang ada tidak mampu melayani jumlah pelanggan yang datang, oleh karena itu perlu bagi perusahaan jasa untuk meningkatkan fasilitas layanan yang dimilikinya. Akan tetapi tidak semua perusahaan memiliki kendala pada sebuah antrian, jika jumlah pelanggan kurang dari jumlah fasilitas layanan yang ada, maka tidak terdapat antrian layanan pada perusahaan tersebut. Salah satu masalah antrian jenis perusahaan jasa adalah Bengkel sepeda motor Honda Cabang Kadipaten (AHASS 07047). Bengkel sepeda motor Honda Cabang Kadipaten (AHASS 07047) merupakan tempat untuk melakukan perawatan dan perbaikan suatu mesin atau komponen pada kendaraan sepeda bermotor. Pada Bengkel sepeda motor Honda Cabang Kadipaten (AHASS 07047) terdapat antrian yang cukup panjang yang menyebabkan ada kejenuhan dari pengantri layanan yang bereka butuhkan dari bengkel tersebut. Terutama pada jam jam tertentu, khususnya antara pukul 09.00 wib sampai dengan 11.00 wib terdapat beberapa barisan antrian yang cukup panjang (pengamatan pada pra survey). Dengan demikian, dilakukan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sistem antrian yang terjadi saat ini dan sistem antrian yang seharusnya ada untuk mengoptimalkan sistem layanan pada Bengkel sepeda motor Honda Cabang Kadipaten (AHASS 07047). Metode yang digunakan adalah model antrian jalur berganda (model M/M/S) dimana terdapat 5 jalur (mekanik) dengan 3 tahapan layanan. Data dikumpulkan melalui survei langsung yang dituangkan melalui sebuah data kuantitatif. Dalam penerapan antrian yang ada saat ini, rata-rata tingkat kedatangan kendaraan terbanyak terdapat pada pukul 09.00-10.00 dengan rata-rata 10 kendaraan sedangkan untuk rata-rata tingkat pelayanan tersibuk terdapat pada jam 10.00-11.00 sebanyak 7 kendaraan per jam. Saran yang dapat diajukan pada penelitian ini adalah Bengkel AHASS harus lebih memperhatikan kesigapan mekanik untuk melayani konsumen dalam hal merawat dan memperbaiki sepeda motor dan sebaiknya Bengkel AHASS mengoperasikan 6 mekanik sekaligus. Jika yang dioperasikan 6 orang maka jumlah kendaraan yang mengantri dan lamanya waktu mereka menunggu akan lebih sedikit dibandingkan jika jumlah mekanik beroperasi sebanyak 5 orang.