Daftar Isi:
  • Demam Berdarah Dengue dengan manifestasi klinis berupa demam tinggi, perdarahan, hepatomegali, tanda-tanda kegagalan sirkulasi darah, syok dan kematian masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian vektor untuk menurunkan angka kejadian Demam Berdarah Dengue, salah satunya dengan larvisida. Banyak larvisida kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga diperlukan suatu larvisida alami. Lidah buaya (Aloe vera) mempunyai banyak manfaat salah satunya adalah sebagai larvisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas larvisida ekstrak lidah buaya terhadap Aedes sp. Penelitian ini merupakan penelitian laboratorik murni menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif. Pada penelitian ini digunakan ekstrak lidah buaya (Aloe vera) dengan berbagai konsentrasi. Larva nyamuk Aedes sp. sebanyak 700 ekor dibagi dalam 7 perlakuan dengan pengulangan 4 kali, yaitu pemberian Ekstrak Etanol Lidah Buaya (EELB) 0,25%, 0,5%, 1%, 2%, 4%, temephos 1% sebagai kontrol positif, dan akuades sebagai kontrol negatif. Data yang diamati adalah jumlah larva yang mati dalam waktu 24 jam. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah, dilanjutkan dengan multiple comparisons LSD, α = 0,05 menggunakan perangkat lunak komputer. Hasil penelitian menunjukan bahwa EELB 0,25%, 0,5%, 1%, 2% dan 4% dengan kontrol negatif memiliki perbedaan sangat signifikan (p=0.000), dengan Lethal Concentration50 ( LC50) adalah 0,42% Simpulan penelitian adalah ekstrak etanol lidah buaya (Aloe vera) berefek larvisida terhadap Aedes sp.