Daftar Isi:
  • Latar Belakang Tuberkulosis telah dicanangkan sebagai global public health emergency. Di Indonesia, kasus tuberkulosis menempati peringkat kedua terbanyak di dunia. Provinsi Jawa Barat menduduki urutan pertama dengan jumlah kasus sebesar 62.225 orang pada tahun 2012 dan di kota Bandung jumlah penderita tuberkulosis paru sebesar 2.456 orang. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui gambaran penderita tuberkulosis paru di Kotamadya Bandung berdasarkan: angka kejadian di setiap puskesmas Kotamadya Bandung, usia penderita, jenis kelamin, tipe pasien kasus baru/kambuh, pemeriksaan dahak BTA, dan hasil pengobatan. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan secara deskriptif retrospektif dengan pengambilan data sekunder penderita tuberkulosis paru dari Dinas Kesehatan Kotamadya Bandung periode Januari 2013-Desember 2014 dan wawancara dengan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kotamadya Bandung. Hasil Penelitian Terdapat 1.975 penderita tuberkulosis paru pada tahun 2013 dan 1.851 penderita pada tahun 2014. Angka kejadian tuberkulosis terbanyak ditemukan di puskesmas UPT Garuda, UPT Kopo, dan UPT Pasir Kaliki. Jumlah penderita tuberkulosis paru lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan dengan rasio 1,2:1 dan insidensi tertinggi terdapat pada kelompok usia 15-34 tahun. Tipe penderita tuberkulosis terbanyak adalah tuberkulosis paru kasus baru dan hasil pemeriksaan BTA tersering adalah BTA positif. Hasil pengobatan penderita tuberkulosis paru BTA positif lebih banyak sembuh. Simpulan Kasus tuberkulosis paru di Kotamadya Bandung tahun 2014 mengalami penurunan jumlah kasus dibandingkan tahun 2013. Penderita tuberkulosis paru terbanyak pada golongan usia 15-34 tahun, lebih sering ditemukan pada laki-laki, tipe pasien kasus baru dan pemeriksaan dahak BTA positif lebih banyak, dengan hasil pengobatan lebih banyak sembuh tetapi masih di bawah target angka kesembuhan.