Daftar Isi:
  • Kasus demam berdarah di Indonesia terus meningkat dan mengakibatkan kematian. Salah satu cara untuk menurunkan peningkatan kasus tersebut dengan menggunakan repelen sintetik yaitu DEET (N,N-Diethyl-meta-toluamide). DEET memiliki banyak efek samping sehingga perlu dicari repelen alami dari tumbuhtumbuhan yang aman dan efektif salah satunya minyak kedelai / soybean oil dan daun selasih (Ocimum basilicum L.) Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kombinasi minyak atsiri daun selasih (Ocimum basillicum L.) dan minyak kedelai berfungsi sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes sp dan membandingkannya dengan DEET 12,5% Desain penelitian prospektif eksperimental sungguhan yang bersifat komparatif. Penelitian ini menggunakan rancangan one side test model penelitian Joel Coats dan Chris Peterson. Metode ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Daya repelen yang diuji terdiri atas 5 kelompok (n=50, r=5) berturut-turut diberi perlakuan kelompok I (Akuades), II (DEET 12.5%), III (SBO 100%), IV (daun selasih), V (SBO 50%: selasih 50%) dengan masing – masing kelompok terdiri dari 50 ekor nyamuk Aedes sp. Data yang dihitung adalah jumlah nyamuk yang melewati garis tengah setelah pemberian bahan uji selama 10 menit. Analisis data menggunakan uji ANAVA satu arah dilanjutkan dengan uji beda rata – rata Tukey HSD dengan α = 0,01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SBO 100%, Selasih 100% dan SBO 50%: Selasih 50% dengan kontrol negatif memiliki perbedaan yang sangat signifikan, yaitu dengan nilai masing-masing p=0.000, serta selasih 100% dan SBO50%:selasih50% memiliki perbedaan yang tidak signifikan dengan pembanding (p=0.325 dan p=0.085) Simpulan dari penelitian adalah soybean oil 100%, daun selasih 100% dan kombinasi keduanya dapat digunakan sebagai repelen terhadap nyamuk Aedes sp. dan kombinasi soybean oil dan selasih memiliki potensi setara DEET 12.5%