Daftar Isi:
  • Penelitian ini berdasarkan pada teori subjective well-being dari Diener (1999). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan subjective well-being pada ibu bekerja dan ibu tidak bekerja, di Bandung serta perbedaan komponen-komponen subjective well-beingnya. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 159 orang, terdiri atas 83 ibu bekerja dan 76 ibu tidak bekerja. Kedua kelompok responden memiliki kriteria berusia 18-60 tahun, pendidikan minimal SMA, memiliki minimal 1 orang anak, dan memiliki suami yang bekerja. Kriteria yang membedakan kedua kelompok responden yaitu ibu bekerja memiliki pekerjaan full-time, minimal 1 tahun bekerja. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner subjective well-being yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan uji validitas yang bersifat construct validity dengan menggunakan metode Rank Spearman dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach, diperoleh 31 item valid dan hasil reliabilitas sebesar 0,901. Data hasil penelitian ini diolah menggunakan uji independent t-test. Hasil yang diperoleh adalah tidak terdapat perbedaan subjective well-being pada kelompok ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Komponen-komponen subjective well-being yaitu kepuasan hidup, afek positif dan afek negatif juga tidak berbeda pada kelompok ibu bekerja dan ibu tidak bekerja. Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengajukan saran pada penelitian yang serupa selanjutnya untuk menggali data sosiodemografis yang lebih luas dari responden agar mendapatkan gambaran tentang responden yang lebih lengkap. Penulis juga menyarankan ibu bekerja dan ibu tidak bekerja lebih memahami tentang subjective well-being agar dapat mengembangkan diri sehingga berdampak positif bagi kehidupannya.