Daya Repelen Mynyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum americanum L.), Minyak Kedelai (Glycine max), dan Kombinasi Keduanya terhadap Nyamuk Aedes sp
Daftar Isi:
- Vaksin untuk DBD belum ditemukan, sehingga dibutuhkan upaya pencegahan cucukan nyamuk Aedes sp., misalnya dengan menggunakan repelen. Repelen sintetis yang paling banyak digunakan ialah DEET (N,N-Diethyl-3-Methylbenzamide), namun memiliki dampak negatif. Hal ini dapat diminimalisasi dengan menggunakan repelen alami, contohnya minyak atsiri daun kemangi (Ocimum americanum L.), minyak kedelai (Glycine max), dan kombinasi keduanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya repelen minyak atsiri daun kemangi, minyak kedelai, dan kombinasi keduanya terhadap nyamuk Aedes sp. dan membandingkannya dengan DEET 12,5%. Desain penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan. Penelitian ini menggunakan rancangan one side test model penelitian Joel Coats dan Chris Peterson, 2001. Nyamuk Aedes sp. sebanyak 1.250 ekor dibagi dalam 5 perlakuan dengan pengulangan 5 kali, yaitu diberikan akuades (kontrol negatif), DEET 12,5% (kontrol positif), minyak kedelai 100%, minyak kemangi 100%, dan kombinasi minyak kemangi dengan minyak kedelai (50%:50%). Data yang diamati adalah jumlah nyamuk yang berpindah ke sisi berseberangan setelah 10 menit. Analisis data menggunakan uji ANAVA satu arah dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD. Kemaknaan berdasarkan nilai p≤0,05, menggunakan program SPSS Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya repelen minyak kemangi, minyak kedelai, dan kombinasi keduanya lebih besar daripada akuades (p=0,000). Selain itu, daya repelen minyak kombinasi daun kemangi dengan minyak kedelai sama dengan DEET 12,5% (p=0,000). Simpulan penelitian ialah minyak kemangi, minyak kedelai, dan kombinasinya memiliki daya repelen terhadp Aedes sp. serta daya repelen minyak kombinasi daun kemangi dengan minyak kedelai setara dengan DEET 12,5%.