Daftar Isi:
  • Culex sp. merupakan vektor penyakit filariasis yang cucukannya dapat dicegah dengan menggunakan repelen, salah satunya DEET. Penggunaan DEET menimbulkan kendala, yaitu efek samping yang membahayakan kesehatan sehingga diperlukan alternatif repelen yang terbuat dari bahan alami, seperti minyak sereh. Tujuan penelitian adalah untuk mengukur daya repelen minyak sereh kadar 25%, 50% dan 100% serta membandingkan potensinya dengan DEET 15%. Desain penelitian prospektif eksperimental laboratorik dengan Rancangan Acak Lengkap yang bersifat komparatif. Daya repelen minyak sereh diuji dengan metode Fradin dan Day dengan subjek penelitian wanita dewasa (n=5) menggunakan hewan coba Culex sp. Data yang diukur adalah durasi yang dibutuhkan sejak lengan pertama kali masuk ke dalam kandang sampai ada nyamuk yang hinggap ke lengan subjek dalam menit. Analisis data menggunakan ANAVA satu arah, yang dilanjutkan dengan Uji Tukey HSD dengan α = 0,05 menggunakan perangkat lunak komputer, kebermaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05. Hasil penelitian rerata durasi daya repelen minyak sereh 25% (50,01’), 50% (82,06’) dan 100% (133,19’) berbeda sangat bermakna dibandingkan dengan kontrol negatif (1,96’) yang potensinya lebih lemah dibandingkan DEET 15% (p < 0,01). Simpulan penelitian adalah makin tinggi kadar minyak sereh yang digunakan, maka potensinya makin meningkat, tetapi potensinya lebih lemah dari pada DEET.