Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) Terhadap Populasi Sel-p Pankreas Mencit Jantan Galur Swiss Webster Yang Diinduksi Aloksan dan Perbandingannya Dengan Jamu "D"
Daftar Isi:
- Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis dan memerlukan pengobatan seumur hidup yang dapat menguras tenaga dan keuangan. Alternatifnya dapat digunakan jamu “D” yang dipromosikan untuk meringankan gejala DM. Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) merupakan salah satu komponennya. Tujuan penelitian adalah menguji efek ekstrak etanol daun Angsana (EEDA) dalam meningkatkan populasi sel-β pankreas dibandingkan kontrol dan perbandingan potensinya dengan jamu “D”. Penelitian bersifat prospektif eksperimental sungguhan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji diabetes aloksan. Enam kelompok mencit (n=6) diberi perlakuan selama 7 hari dengan EEDA dosis I (19,5 mg/KgBBmencit), EEDA dosis II (39 mg/KgBBmencit), EEDA dosis III (78 mg/KgBBmencit), CMC 1%, Glibenklamid dosis 0,65 mg/KgBBmencit, jamu “D” dosis 195 mg/KgBBmencit; kemudian mencit dikorbankan. Data yang diamati adalah jumlah sel-β dalam minimal 4 pulau Langerhans, pengujian dengan ANAVA satu arah dan Tukey HSD, α=0.05. Rerata jumlah sel-β EEDA dosis I (109), EEDA dosis II (101) berbeda sangat signifikan dibandingkan CMC 1% (8) dan jamu “D” (23) dengan p=0.000 sedangkan EEDA dosis III (39) berbeda sangat signifikan dibandingkan CMC 1% (p=0.000) namun tidak berbeda signifikan dibandingkan jamu “D” (p=0.358). Kesimpulannya, EEDA dosis I, II, dan III dapat meningkatkan populasi sel-β pankreas dibandingkan kontrol; EEDA dosis I dan II mempunyai potensi lebih kuat dibandingkan jamu “D” sedangkan EEDA dosis III mempunyai potensi setara dengan jamu “D”.