Daftar Isi:
  • PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin kompetitif dan diperlukan adanya pengendalian kualitas. Selama ini, pengendalian kualitas di PT Sahabat Buana dilakukan dengan cara ispeksi pada kualitas bahan baku, proses produksi dan hasil produksi. Penelitian yang dilakukan terhadap PT Sahabat Buana menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC). Pengendalian kualitas terhadap hasil produksi dilakukan dengan membuat peta p yang digunakan untuk menganalisis produk yang mengalami kerusakan per unit. Dilengkapi dengan check sheet, diagram pareto dan diagram sebab-akibat. Setelah membuat peta kendali p, langkah selanjutnya adalah melakukan uji keseragaman data, yaitu dengan menghilangkan titik-titik yang berada di luar batas kendali sebanyak 1 data yaitu pada bulan Oktober. Setelah semua data sampel berada di dalam batas kendali, yang berarti data telah seragam, maka dilakukan uji kecukupan data. Setelah dilakukan analisis terhadap peta kendali yang sudah seragam tersebut, didapatkan bahwa masih terjadi penyimpangan singkat yang berupa terdapatnya 5 titik yang berurutan di bawah garis CL, yaitu titik pada bulan Januari, Februari, Maret, April, dan Mei 2004, dalam hal ini maka dapat dijelaskan bahwa jalannya proses produksi masih berada dalam pengendalian (Process in control). Berdasarkan diagram pareto, prioritas perbaikan yang perlu dilakukan adalah jenis kerusakan berupa belang (44,67%) dan bocor (32,04%). Dari analisis dengan menggunakan diagram sebab-akibat dapat diketahui faktor penyebab kerusakan yang utama adalah faktor tenaga kerja, mesin, pengukuran dan bahan baku sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan dan perbaikan untuk mengurangi produk rusak dan meningkatkan kualitas produk.