Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah tercapainya pembebanan kos overhead yang lebih akurat, yang ditunjukkan melalui perbandingan antara alokasi kos menggunakan metode konvensional dengan alokasi kos menggunakan metode Activity-Based Costing (ABC), di Perusahaan X selama bulan Juni 2014. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode analisis deskriptif dengan studi komparatif, yang mana data yang diperlukan diperoleh melalui wawancara dan selanjutnya dikonfirmasi melalui observasi pada dokumen perusahaan serta praktik langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk produk A terdapat selisih perhitungan kos produksi per unit dari kedua metode yang telah digunakan, yakni sebesar Rp 1.704, dan perbandingannya adalah sebesar 0,0356, yang mana hal tersebut diakibatkan karena adanya kos overhead yang kurang dibebankan. Sedangkan untuk produk B terdapat selisih perhitungan kos produksi per unit dari kedua metode yang telah digunakan, yakni sebesar Rp 639, dan perbandingannya adalah sebesar 0,0183, yang mana hal tersebut diakibatkan karena adanya kos overhead yang lebih dibebankan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode Activity-Based Costing (ABC) lebih mampu untuk merefleksikan tingkat penyerapan kos overhead yang sebenarnya terjadi, sekaligus membuktikan bahwa pembebanan kos overhead yang lebih akurat dapat dicapai melalui penerapan metode Activity-Based Costing (ABC).