Daftar Isi:
  • Perusahaan dalam menghadapi persaingan global, harus mampu mengahasilkan produk yang berkualitas dan dapat memberikan kepuasan kepada para konsumennya, serta tuntutan pasar akan barang-barang bermutu dengan harga yang murah. Hal tersebut menuntut produsen untuk lebih efisien dan menjaga kestabilan mutu produk yang diproduksinya. Untuk meningkatkan efisiensi yang pada akhirnya akan berpengaruh pada harga jual, produsen (perusahaan) dituntut untuk dapat mengendalikan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut. Salah satu konsep yang digunakan untuk membebankan biaya tidak langsung dengan lebih akurat ke dalam suatu produk yaitu activity based costing system. Penelitian ini berusaha memberikan usulan kepada PT. Tunggal Jaya Plastik untuk penggunaan metode ABC dalam menentukan harga pokok produksi, yang saat ini masih menggunakan sistem tradisional dalam menentukan harga pokok produksi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan pada PT. Tunggal Jaya Plastik. Penelitian ini mempunyai 3 tujuan utama: pertama, bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode tradisional. Kedua, bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode ABC. Ketiga, untuk mengetahui perbedaan besarnya harga pokok produksi pada perusahaan dengan menggunakan metode tradisional dan ABC system. Harga pokok produksi dengan menggunakan metode tradisional yaitu sebesar Rp 36.045, sedangkan dengan menggunakan ABC system yaitu sebesar Rp 35.674. Hasil penelitian ini menunjukan overcost pada penetapan harga pokok produksi ketika menggunakan ABC system, hal ini disebabkan karena cara penetapan overhead yang berbeda dari metode tradisional. Sehingga disarankan perusahaan dapat menerapkan ABC system.