Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk memeroleh gambaran mengenai komponen-komponen school engagement pada siswa Life Skill Programme (LSP) SMA “X” di Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode desktriptif dengan jumlah responden 173 siswa. Alat ukur yang digunakan disusun oleh tim penelitian berdasarkan teori School Engagement dari teori Fredricks,et al (2004) dan terdiri dari 39 item bersifat forced choice.7) Data hasil penelitian diolah dengan teknik deskriptif. Sebanyak 54,3% responden memiliki behavioral engagement yang engaged dan 45,7% lainnya disengaged. Sebanyak 57,2% responden memiliki emotional engagement yang disengaged dan 42,8% lainnya engaged. Kemudian, sebanyak 56,6% responden memiliki cognitive engagement yang engaged dan 43,4% lainnya disengaged. Terdapat kecenderungan keterkaitan antara behavioral engagement, emotional engagement and cognitive engagement dengan tugas akademik yang mengembangkan siswa, namun ketiganya tidak memiliki kaitan dengan ukuran sekolah. Kemudian, pilihan sukarela, tujuan pembelajaran yang jelas dan konsisten, kesempatan siswa dan staf dalam usaha bersama di sekolah, teacher support, peers, classroom structure, autonomy support, task characteristic, need for relatedness, need for autonomy,dan need for competence terkait dengan hanya salah satu atau dua komponen. Berdasarkan penelitian ini, disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menggunakan teori dan alat ukur terbaru serta melakukan penelitian konstribusi antar faktor yang memengaruhinya. Peneliti juga memberi saran kepada guru-guru yang mengajar, kepala sekolah, guru BK dan siswa LSP sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas dalam kegiatan belajar mengajar, pengembangan program dan evaluasi diri agar siswa lebih berminat untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran di sekolah.