Daftar Isi:
  • Pondasi tiang bor merupakan salah satu jenis pondasi dalam, berfungsi menyalurkan beban bangunan pada lapisan tanah dengan kapasitas daya dukung yang memenuhi (bearing stratum). Pada pondasi tiang bor yang menerima beban aksial, beban didistribusikan ke tanah melalui tahanan ujung dan tahanan selimut tiang. Untuk mengetahui perilaku distribusi beban ke tanah melalui tahanan ujung dan tahanan selimut tiang dilakukan uji beban tiang terinstrumentasi yang dilengkapi instrumen berupa VWSG dan tell-tale extensometer. Analisis dilakukan pada pondasi tiang bor dengan diameter 1,0 m, panjang 59,3 m, pada tanah yang terdiri atas medium silty clay, stiff silty clay, dan hard clay. Pembebanan dilakukan sampai 300% dari beban kerja sebesar 600 ton melalui 6 siklus pembebanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas daya dukung aksial, perilaku transfer beban, dan beban-penurunan pada pondasi tiang bor akibat pembebanan aksial. Metode yang digunakan dalam analisis adalah perhitungan empiris hasil uji beban tiang terinstrumentasi yang kemudian dibandingkan dengan output dari program Allpile dan program GEO5. Kapasitas daya dukung aksial berdasarkan nilai NSPT minimum dengan menggunakan perhitungan empiris adalah sebesar 1230 ton, dengan program Allpile sebesar 1861 ton, dan dengan program GEO5 sebesar 909 ton. Dari kurva beban terhadap kedalaman, tahanan ujung tiang memikul beban 0,51% dari applied load dan sisanya dipikul oleh tahanan selimut tiang. Dengan besar perpindahan tiang berkisar 0,49%~1,41% dari diameter tiang, tahanan selimut tiang telah termobilisasi seluruhnya. Penurunan tiang dari kurva beban-penurunan pada beban kerja 600 ton dari hasil analisis uji beban tiang terinstrumentasi adalah sebesar 3,8 mm, dari program Allpile dengan NSPT maksimum sebesar 12,5 mm, dari program Allpile dengan NSPT minimum sebesar 11,7 mm, dan dari program GEO5 sebesar 16,3 mm.