Daftar Isi:
  • Pondasi adalah bagian dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ke tanah atau batuan yang ada di bawahnya. Terdapat dua klasifikasi pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi tiang pancang merupakan salah satu jenis pondasi dalam. Perencanaan pondasi tiang pada umumnya berdasarkan karakteristik teknis tanah, penentuan kedalaman pondasi, penentuan jenis dan dimensi pondasi tiang, dan penentuan konfigurasi tiang. Dimensi, kedalaman, dan rasio kelangsingan tiang berpengaruh terhadap kapasitas dukung lateral dan defleksi suatu tiang pancang spun pile. Tiang pancang yang akan dianalisis pada Tugas Akhir ini adalah tiang pancang spun pile dengan diameter 300mm, 350mm, dan 400mm. Kedalaman pemancangan yang akan dianalisis adalah 7m, 10m, dan 15m pada tanah pasir homogen dengan variasi N-SPT 6 (loose sand), N-SPT 20 (medium dense sand), dan N-SPT 45 (very dense sand). Analisis kapasitas dukung lateral dan defleksi tiang pancang pada Tugas Akhir ini menggunakan metode analisis Broms dengan bantuan software Mathcad14 dan dibandingkan dengan analisis defleksi tiang dengan menggunakan software Allpile. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, tiang pancang spun pile diameter 400mm dengan N-SPT 45 memiliki kapasitas lateral yang paling besar. Kapasitas beban lateral tiang pancang spun pile diameter 300m pada N-SPT 6 = 82.47kN, pada N-SPT 20 = 90.74kN, dan pada N-SPT 45 = 103.1kN. Kapasitas beban lateral tiang pancang spun pile diameter 350mm pada N-SPT 6 = 115.39kN, pada N-SPT 20 = 124.65kN, dan pada N-SPT 45 = 143.43kN. Kapasitas beban lateral tiang pancang spun pile diameter 400m pada N-SPT 6 = 157.09 kN, pada N-SPT 20 = 174.4 kN, dan pada N-SPT 45 = 198.21kN. Pada analisis kapasitas beban lateral dengan metode Broms, kedalaman pemancangan tidak berpengaruh pada kapasitas beban lateral tiang selama jenis tiang adalah tiang panjang.