Daftar Isi:
  • Perusahaan diharapkan mempunyai strategi dan sistem manajemen yang mumpuni, karena secara langsung telah menyebabkan semakin banyak pesaing di dunia bisnis. Salah satu dari bidang bisnis tersebut yaitu bidang farmasi, lebih spesifiknya yakni apotek. Pengendalian persediaan sangat berperan penting karena seringkali Apotek menyimpan persediaan telalu besar yang mengakibatkan aliran dana tidak lancar. Apotek Sidowaras ini masih menggunakan sistem tradisonal yang dimana pemesanan obat hanya melalui intuisi saja dan terkadang biaya yang dikeluarkan untuk persediaan cukup besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian persediaan saat ini. Selain itu juga untuk mengetahui penggunaan metode probabilistik dengan dua kasus: pertama kasus backorder yaitu ketika persediaan habis dan ada permintaan, tetapi pelanggan bersedia menunggu sampai barang itu ada dan yang kedua kasus lost sales yaitu ketika persediaan habis dan ada permintaan tetapi pelanggan tidak bersedia menunggu dan mencari tempat lain, serta mengetahui biaya minimalisasi yang diperoleh setelah dilakukannya pengendalian persediaaan tersebut. Setelah dilakukan penelitian ternyata total cost yang diperoleh untuk kasus backorder sebesar Rp. 1.008.529 dan dari kasus lost sales sebesar Rp 1.008.316 serta kebijakan perusahaan sekarang yaitu sebesar Rp 1.087.378. Jadi biaya penghematan untuk kasus backorder sebesar Rp 78.849 dan kasus lost sales sebesar Rp 79.062. Dengan begitu penulis menyarankan agar apotek dapat menerapkan metode ini, sehingga apotek dapat meminimumkan biaya persediaan.