Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel terhadap Pembelian Tidak Direncanakan (Impulsive Buying) pada Toko Serba Ada (Studi Kasus ”X” Bandung)
Daftar Isi:
- Bisnis ritel atau eceran adalah bisnis yang menjanjikan karena bisa mendapatkan banyak keuntungan, hal ini dapat dilihat dari jumlah para pelaku ritel yang semakin banyak dengan berbagai formatnya. Maka dari itu, sejalan dengan bertambahnya jumlah peritel maka bertambah pula persaingan antara pelaku ritel. Usaha yang dapat dilakukan para pelaku ritel dalam memenangkan persaingan adalah dengan menggunakan dan mengendalikan bauran pemasaran ritel. Bauran pemasaran ritel tersebut dapat mempengaruhi pembelian tidak direncanakan yang merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan peritel dalam usahanya meningkatkan penjualan dan laba perusahaan. Dalam penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Pembelian Tidak Direncanakan (Impulsive Buying) Pada Toko Serba Ada (Studi Kasus “X” Bandung)” dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara bauran pemasaran ritel terhadap pembelian tidak direncanakan (impulsive buying) pada Pasaraya Kepatihan/Yogya Kepatihan Bandung baik itu secara simultan, parsial, dan dominan. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang telah melakukan transaksi pembelian di Pasaraya Kepatihan/Yogya Kepatihan Bandung. Sampel ditetapkan sebanyak 96 responden. Untuk memecahkan masalah digunakan teknik analisis regresi linier berganda, F-test, dan t-test dengan menggunakan program komputer Statistical Package For Social Science (SPSS) For Windows. Berdasarkan uji F, secara simultan enam variabel bauran pemasaran ritel yang terdiri dari lokasi, merchandise, harga, periklanan dan promosi, atmosfer dalam gerai, dan retail service menunjukkan adanya pengaruh terhadap pembelian tidak direncanakan (impulsive buying) yaitu sebesar 32,9%. Berdasarkan uji t, secara parsial terdapat dua variabel bauran pemasaran ritel yang berpengaruh terhadap pembelian tidak direncanakan yaitu, harga, dan promosi. Sedang sisanya menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan dengan peluang kesalahan (p) > 0,05. Variabel yang paling dominan yang mempengaruhi pembelian tidak direncanakan (impulsive buying) adalah harga dengan nilai 0,316. Berdasarkan hasil penelitian, penting bagi pihak manajemen Pasaraya Kepatihan/Yogya Kepatihan Bandung untuk memperhatikan bauran pemasaran ritel yang diterapkan sehingga dapat tetap bersaing di industri retail.