Hubungan antara Tingkat Keparahan Gigi Berjejal dan Indeks Karies DMF-T (Penelitian pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha dengan Usia 17 sampai 21 Tahun)
Daftar Isi:
- Gigi berjejal merupakan anomali gigi yang paling sering terjadi di bidang kedokteran gigi. Kondisi gigi berjejal meningkatkan akumulasi makanan dan retensi plak, yang juga merupakan salah satu faktor penyebab karies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan gigi berjejal dan indeks DMF-T pada mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu purposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria. Subjek penelitian yaitu 48 orang, dari setiap fakultas terdiri dari masing-masing 5 sampai 6 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Dilakukan pemeriksaan DMF-T dan pencetakan model studi subjek penelitian, kemudian dilakukan pengukuran TSALD pada model yang dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat keparahan gigi berjejal yaitu susunan gigi ideal, susunan gigi berjejal ringan, sedang dan berat. Melakukan perbandingan antara setiap tingkat keparahan gigi berjejal dengan DMF-T. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Chi-Square. Hasil penelitian menunjukan nilai P untuk uji korelasi Chi-Square sebesar 0.120, yang lebih besar dari 0.05 yang berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat keparahan gigi berjejal dan indeks karies pada mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung. Simpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan tingkat keparahan gigi berjejal dan indeks DMF-T pada mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung dengan usia 17 sampai 21 tahun.