Daftar Isi:
  • Dalam menghadapi era globalisasi dan kemajuan industri yang semakin pesat ini, persaingan antar perusahaan semakin ketat. Keadaan seperti ini menuntut perusahaan untuk dapat bertahan, maka perusahaan pun harus berupaya meningkatkan produktifitasnya dan mengefisienkan waktu proses produksinya. Untuk dapat melaksanakan kegiatan produksi dengan baik dan lancar, sangatlah diperlukan peranan Manajemen Operasi. Dalam hal ini, Manajemen Operasi berperan dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan produksi sehingga tujuan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dapat tercapai. Salah satu aspek yan perlu diperhatikan oleh perusahaan adalah masalah Penjadwalan ( Scheduling ). Penjadwalan dalam proses produksi bertujuan untuk memenuhi permintaan dan menugaskan pekerjaan pada stasiun-stasiun kerja sedemikian rupa sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tidak melebihi waktu jatuh tempo yang telah ditentukan sebelumnya dan dapat mengurangi waktu menganggur suatu pekerjaan yang akhirnya menghasilkan waktu peoses produksi yang efisien. Demikian pula dengan PT. Cisangkan yang merupakan salah satu industri bahan bangunan yang sedang berkembang saat ini mengalami kesulitan dalam penjadwalan produksi untuk meningkatkan efisiensi waktu produksi dengan jumlah mesin dan operator yang ada. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebijakan penjadwalan produksi yang selama ini diterapkan dalam perusahaan dan untuk mengetahui metode apa yang sebaiknya diterapkan perusahaan untuk mengefisienkan waktu produksi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, waktu pemrosesan menurut kebijakan perusahaan adalah 297.541,90 jam. Akan tetapi setelah dilakukan penerapan metode pendekatan Campbell, Dudek dan Smith waktu pemrosesan menjadi 297.371,06 jam, sehingga terjadi efisiensi waktu proses sebesar 170,84 jam.