Aktivitas Antimikroba Minyak Esensial Terhadap Candida albicans, Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes Secara In Vitro
Daftar Isi:
- Tumbuhan di sekitar kita memiliki banyak manfaat medis dan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Beberapa tumbuhan diantaranya memiliki aktivitas antibakteri dan antifungal. Sekarang ini banyak beredar minyak esensial dari tumbuhan. Namun, minyak yang ada di pasaran umumnya sudah dicampur dengan zat lain seperti alkohol dan minyak nabati. Tidak ada kepastian bahwa kemasan-kemasan tersebut memang mengandung ekstrak tumbuhan asli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak cengkeh, minyak eucalyptus, minyak geranium, minyak green tea dan minyak lavender yang dijual di pasaran mempunyai aktivitas antimikroba. Metode penelitian bersifat studi eksperimental laboratorium dengan cara mengukur diameter zona inhibisi yang terbentuk di sekitar cakram yang mengandung 10 μl minyak cengkeh, minyak eucalyptus, minyak geranium, minyak green tea dan minyak lavender. Cakram tersebut diletakkan pada agar Mueller Hinton yang ditanami mikroba Candida albicans, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pyogenes lalu diinkubasi selama 18 – 24 jam. Hasil percobaan diperoleh rerata diameter zona inhibisi terbesar pada agar yang ditanami Candida albicans dihasilkan oleh minyak eucalyptus 11,16 mm dan terkecil oleh minyak cengkeh 10,17 mm. Diameter zona inhibisi terbesar pada agar yang ditanami Staphylococcus aureus dihasilkan oleh minyak lavender 8,43 mm dan terkecil oleh minyak green tea 7,31 mm. Diameter zona inhibisi terbesar pada agar yang ditanami Streptococcus pyogenes dihasilkan oleh minyak cengkeh 10,08 mm dan terkecil minyak green tea 7,73 mm. Dari hasil percobaan disimpulkan bahwa minyak cengkeh, minyak eucalyptus, minyak geranium, minyak green tea dan minyak lavender yang dijual di pasaran mempunyai aktivitas untuk menghambat pertumbuhan Candida albicans, Staphylococcus areus, dan Streptococcus pyogenes.