Daftar Isi:
  • Setiap orang membentuk kebiasaan mereka berkomunikasi dengan orang lain berdasarkan tingkah laku yang ditekankan kepada mereka ketika mereka tumbuh menjadi dewasa. Kebiasaan komunikasi tiap orang inilah, yang disebut gaya komunikasi. Semua perusahaan, tentu membutuhkan komunikasi yang baik dan efektif dalam perusahaan untuk menunjang kelancaran bisnisnya. Tidak terkecuali bagi PT.Stockindo Kurnia Lestari, komunikasi merupakan hal yang penting dan perlu mendapat perhatian khusus. Sebelumnya perlu diketahui bahwa PT.Stockindo Kurnia Lestari bergerak di bidang kimia tekstil, yaitu obat pembantu untuk tekstil (Textille Auxilliaries) yang menawarkan barang khususnya obat dan perlengkapan kesehatan. PT.Stockindo Kurnia Lestari dalam melakukan kegiatan binisnya memperhatikan kriteria investasi yaitu beberapa kerja - sama yang menguntungkan kedua belah pihak untuk mendapatkan keuntungan bersama Suatu organisasi tidak akan dapat melaksanakan fungsinya tanpa adanya komunikasi, karena komunikasi diperlukan dalam proses perencanaan, koordinasi, pelatihan, kepemimpinan, penanganan konflik, pengambilan keputusan. Agar kegiatan dalam kelompok atau organisasi dapat berjalan dengan baik, pastinya dibutuhkan komunikasi yang lancar antara pemimpin dan bawahan. Pemimpin bukan hanya berperan dalam memilih keputusan terbaik, tapi peran penting lainnya, yaitu mengerti kebutuhan bawahannya, mau mendengarkan opini bawahan, terbuka, ramah, sopan, perhatian, serta mengerti situasi atau kondisi yang dapat meningkatkan kepuasan bawahannya dalam bekerja. Sifat atasan tersebut tercermin dalam gaya komunikasi mereka. Jadi, apabila seorang atasan memiliki gaya komunikasi tertentu, dapat pula tercipta rasa puas atau tidak puas karyawannya terhadap gaya komunikasi yang diterapkan. Berdasarkan data – data yang telah diolah, didapatkan pengaruh antara gaya komunikasi dan kepuasan kerja sebesar +0,99 berdasarkan perhitungan menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman, positif (+) artinya kenaikan atau penurunan pada persepsi terhadap gaya komunikasi atasan terjadi bersamaan dengan kenaikan atau penurunan kepuasan kerja bawahan tersebut, sedangkan +0,99 menunjukan bahwa pengaruhnya adalah high association / strong association / up to perfect association. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa 98,01% tingkat kepuasan kerja merupakan kontribusi dari gaya komunikasi atasannya, sedangkan sisanya sebesar 1,99% merupakan kontribusi dari faktor lain. .