Daftar Isi:
  • Dalam era globalisasi ini, tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik sangat mempengaruhi pembangunan suatu bangsa. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang senantiasa melakukan pembangunan di segala bidang. Pembangunan tersebut diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Teknologi dan informasi yang semakin modern merupakan salah satu pendorong percepatan pertumbuhan perekonomian, hal tesebutlah yang menyebabkan teknologi dan informasi menjadi sangat penting. Di tengah persaingan bisnis yang sangat ketat, perusahaan yang ingin tetap bertahan serta sukses di pasar global haruslah berusaha agar terus berkembang dan memiliki kemampuan yang kuat di berbagai bidang, yaitu: keuangan, pemasaran, sumber daya manusia dan operasional. Salah satu aspek yang yang penting dalam penilaian kinerja perusahaan adalah penilaian kondisi kesehatan laporan keuangannya. Dalam penelitian terhadap PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. penulis menggunakan salah satu metode dari analisis laporan keuangan, yaitu analisis rasio. Laporan keuangan yang dianalisis adalah laporan keuangan tahun 2002 hingga tahun 2007. Analisis rasio merupakan suatu metode perhitungan dan interpretasi keuangan untuk menilai kinerja dan kondisi perusahaan. Analisis rasio yang digunakan adalah analisis likuiditas, analisis aktivitas, analisis solvabilitas dan analisis profitabilitas. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia dan merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Setelah melakukan analisis terhadap laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dengan menggunakan analisis rasio, maka dapat diketahui bahwa likuiditas PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. berada dalam kondisi tidak likuid. Dari segi aktivitas, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. berada dalam kondisi yang sangat baik, karena modal berputar secara cepat. Dari segi solvabilitas, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dinilai kurang solvabel karena perusahaan tidak memiliki cukup aktiva untyuk membayar kewajibannya. Dari segi profitabilitas, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dinilai kurang baik karena cenderung mengalami penurunan, akan tetapi ada perbaikan di tahun 2006 dan tahun 2007. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dari tahun 2002 hingga tahun 2007 dinilai kurang baik, akan tetapi ada perbaikan kinerja yang cukup signifikan pada tahun 2007.