Peranan Pengendalian Kualitas Dalam Usaha Mengurangi Jumlah Produk Cacat Pada PD.Karya Sentosa
Daftar Isi:
- Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan aktif dalam menghasilkan produknya. Oleh karena itu, perusahaan dituntut agar dapat menghasilkan produk berkualitas baik dan sesuai keinginan konsumen, hal ini disebabkan karena konsumen yang semakin selektif dalam membeli produk yang mereka inginkan. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas dibutuhkan pengendalian kualitas pada produk yang dihasilkan. Melalui pengendalian kualitas yang baik diharapkan dapat mengurangi tingkat kegagalan pada produk dan meminimalkan kerugian-kerugian yang diakibatkan oleh produk yang tidak sesuai dengan standar. PD. Karya Sentosa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang garment jenis rajutan. Perusahaan germnet jenis rajutan menggunakan benang sebagai bahan bakunya, benang yang digunakan oleh PD. Karya Sentosa adalah benang yang dibeli dari PT.Kahatex dengan jenis Acrylic 1/52 2/32, Elisa 1/20, dan Spandex. Perusahaan harus senantiasa mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya. Oleh karena itu, kegiatan pengendalian kualitas sangat diperlukan. Pada saat ini, aktivitas pengendalian kualitas yang dilakukan oleh PD. Karya Sentosa adalah dengan cara inspeksi langsung melihat proses produksi dan produk jadi saja. Tetapi inspeksi semacam ini belum berhasil dan produk yang dihasilkan pun masih memiliki tingkat cacat yang cukup tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa pengendalian kualitas yang dilakukan belum maksimal. Maka dari itu, diperlukan alat bantu dalam melakukan pengendalian kualitas, salah satunya dengan menggunakan pengendalian kualitas secara statistika (Peta Kendali p). Dari hasil pengendalian kualitas terhadap pakaian rajut dengan menggunakan Peta Kendali p, masih ditemukan penyimpangan (produk cacat). Dalam mencari jenis cacat yang paling dominan digunakan Diagram Pareto, dari hasil analisis menggunakan Diagram Pareto ditemukan jenis-jenis cacat yang terjadi pada pakaian rajut. Jenis-jenis cacat tersebut adalah kerapihan tidak sesuai (52.13%), ukuran panjang dan lebar tidak sesuai (25%) dan warna tidak sesuai (22.87%). Dari analisis dengan menggunakan diagram sebab akibat dapat diketahui pula faktor penyebab kerusakan yang utama adalah faktor tenaga kerja, mesin, metode, bahan baku dan lingkungan sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan dan perbaikan untuk menguangi produk rusak dan meningkatkan kualitas produk.