Perbandingan Efek Air Perasan Daun Mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.) dan Air Perasan Umbi Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) dalam Mempercepat Penyembuhan Luka Insisi Mencit Swiss Webster
Daftar Isi:
- Luka adalah keadaan yang dapat merusak kontinuitas dari kulit dan jaringan subkutan. Upaya untuk mengobati luka umumnya menggunakan povidone iodine atau bahan herbal, antara lain daun mangkokan dan umbi ubi jalar. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek air perasan daun mangkokan (APDM) dan air perasan umbi ubi jalar (APUUJ) serta perbandingan potensinya dalam mempercepat penyembuhan luka insisi mencit Swiss Webster. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik, menggunakan hewan coba mencit Swiss Webster sebanyak 30 ekor yang dibagi secara acak menjadi 5 kelompok (n=6). Pada punggung mencit dibuat luka insisi sepanjang 2 cm. Setiap hari masing-masing kelompok diberikan satu perlakuan secara topikal, yaitu APDM 25%, APDM 50%, APUUJ 25%, APUUJ 50% dan akuades sebagai kontrol negatif. Data yang diukur adalah durasi penyembuhan luka dalam hari hingga kedua tepi luka saling bertautan. Analisis data menggunakan uji ANAVA satu arah dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD dengan = 0,05. Rerata durasi penyembuhan luka dalam hari dengan APDM 25% (14) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dibandingkan kontrol negatif (16,60) dengan p = 0,054. APDM 50% (13), APUUJ 25% (11,67), APUUJ 50% (12,6) menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan kontrol negatif dengan p = 0,004, p= 0,000 dan p= 0,002. Simpulan adalah air perasan daun mangkokan dan air perasan umbi ubi jalar berefek dalam mempercepat penyembuhan luka insisi mencit Swiss Webster. Air perasan daun mangkokan mempunyai potensi yang setara dengan air perasan umbi ubi jalar.