Efek Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr), Domperidon, dan Kombinasinya terhadap Ekspresi Gen Oksitosin pada Mencit Balb/c Menyusui
Daftar Isi:
- Latar Belakang ASI merupakan makanan utama bagi neonatal dan bayi sampai usia 6 bulan pertama kehidupan dan berfungsi sebagai pendukung pertumbuhan dan perkembangan bagi bayi usia 2 tahun. Sebuah survei di Indonesia menunjukkan bahwa 38% ibu menyusui kesulitan memproduksi ASI. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa daun katuk dan domperidon dapat berperan sebagai galactogogue, akan tetapi penelitian mengenai kombinasi keduanya dalam meningkatkan ekspresi gen oksitosin belum dilakukan. Tujuan Menilai pengaruh ekstrak daun katuk, domperidon dan kombinasinya terhadap ekspresi gen oksitosin mencit menyusui. Metode Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif. Hewan coba yang digunakan adalah mencit galur Balb/c betina menyusui berumur 8 minggu yang dibagi menjadi 9 kelompok dengan masingmasing kelompok terdiri dari 4 ekor mencit. Kelompok KN (Kontrol Negatif) diberi aquadest, kelompok K1dan K2 (Katuk dosis I dan dosis II), kelompok D1 dan D2 (Domperidon dosis I dan dosis II), dan kelompok KD (Kombinasi Katuk – Domperidon) diberi kombinasi ekstrak daun katuk dosis I dan II dan domperidon dosis I dan II selama 12 hari. Data pengamatan dinilai dengan Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yang dikerjakan dengan elektroforesis. Uji statistik dilakukan dengan metode Analisis Varian (ANAVA) satu arah dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD (α = 0,05). Hasil Terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara KN dengan seluruh kelompok lainnya; K2 dengan K1, D1, D2, K1D1, K1D2, dan K2D1 (p = 0,000). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara K2 dengan K2D2 (p > 0,05). Simpulan Pemberian ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr), domperidon, dan kombinasinya meningkatkan ekspresi gen oksitosin mencit menyusui.