Daftar Isi:
  • Dalam menghadapi situasi persaingan pasar yang sangat kompetitif, perusahaan harus berusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara melaksanakan kegiatannya secara efektif dan efisien. Untuk mencapai tingkat produksi yang optimal maka suatu perusahaan harus dapat mengatur kegiatan produksinya dengan membuat perencanaan agregat yang bertujuan untuk menyusun rencana produksi dalam menghadapi permintaan konsumen yang berfluktuasi, biasanya antara 3 hingga 18 bulan ke depan. Dengan adanya perencanaan yang baik, maka diharapkan terjadi penghematan biaya produksi yang meliputi biaya tenaga kerja, biaya persediaan, dan lain–lain. PT. Indorama Synthetics Tbk merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi benang. Masalah yang sedang dihadapi perusahaan saat ini adalah dilakukannya proses produksi yang tidak teratur, sehingga terjadi penumpukan persediaan di gudang. Untuk itu, perlu dilakukan perhitungan, peramalan dan perencanaan produksi agregat yang terencana agar tercapainya efektivitas dan efisiensi sehingga diharapkan dapat mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan. Selama ini perusahaan dalam melakukan perencanaan produksi menggunakan tenaga kerja tetap, penyimpanan persediaan dan kerja lembur jika diperlukan, sehingga menghasilkan biaya produksi yang tinggi yaitu sebesar Rp 29.613.252.418,89 pada periode November 2009 – Desember 2010. Berdasarkan penelitian dan analisis yang dilakukan, ternyata dengan memakai strategi menggunakan tenaga kerja tetap, tingkat persediaan minimal dan kerja lembur jika diperlukan, maka perusahaan dapat menghemat biaya produksi sebesar Rp 8.358.368.116,69 (Rp 29.613.252.418,89 – Rp 21.254.884.302,20) pada periode November 2009 – Desember 2010.