Pengaruh Periklanan dan Promosi Penjualan terhadap Minat Beli Konsumen Restoran Siap Saji KFC
Daftar Isi:
- KFC merupakan perusahaan perseroan yang memiliki hak waralaba dari Yum! Brands Inc. dan merupakan restoran dengan sistem unit terbesar di dunia. Produk unggulan Perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy Chicken, tetap merupakan ayam goreng paling lezat menurut berbagai survey konsumen di Indonesia. Dapat dipahami jika produk unggulan KFC berkualitas tinggi ini dapat diterima baik di Indonesia, sebuah negara dengan konsumsi daging ayam jauh lebih tinggi daripada daging jenis lain. Selain menyajikan produk unggulannya, KFC juga memenuhi selera konsumen lokal dengan menawarkan menu pilihan seperti Perkedel, Nasi, Salad dan Jagung Manis, serta produk lain-lain seperti Crispy Strips, Twister, dan Spaghetti, yang diterima dengan sangat baik oleh pasar kita. Untuk memberikan nilai tambah kepada konsumen, menu kombinasi hemat dan bermutu seperti KFC Attack dan Super Panas senantiasa ditawarkan. Meskipun KFC merupakan salah satu produsen makanan siap saji dan merupakan market leader di Indonesia, persaingan antar perusahaan siap saji tetap ada dan semakin ketat. Oleh karena itu, KFC harus mempunyai strategi khusus dalam memasarkan produknya. Periklanan (Iklan TV) dan promosi penjualan (potongan haraga) merupakan salah satu kombinasi alat promosi yang dilakukan KFC. Diharapkan dengan kombinasi kedua alat promosi yang optimal tersebut akan memunculkan minat beli. Untuk mengetahui apakah kombinasi kedua alat promosi tersebut sudah optimal atau belum, maka penulis melakukan survey melalui kuesioner yang dibagikan kepada 160 konsumen. Selanjutnya data yang terkumpul diolah dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara kualitatif menggunakan tabel distribusi frekuensi dan data kuantitatif diolah menggunakan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan penyebaran kuesioner ini diketahui bahwa periklanan melalui TV dan potongan harga berpengaruh dalam menimbulkan minat beli yang membentuk sebuah tindakan pembelian. Dan setelah diteliti lebih lanjut dengan SPSS ver.12.00, penulis menemukan bahwa promosi penjualan (Potongan harga) lebih berpengaruh terhadap minat beli. Dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.