Daftar Isi:
  • PT Djarum adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Untuk tetap mempertahankan predikatnya, PT Djarum berusaha untuk selalu memberikan produk yang bermutu dan memiliki karakteristik yang khas sehingga kepuasan dan kepercayaan masyarakat dapat tercapai dengan berkomitmen dan konsisten terhadap mutu yang tinggi, namun dengan biaya produksi yang sesuai. Untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin kompetitif dan diperlukan adanya pengendalian kualitas. Selama ini, pengendalian kualitas di PT Djarum dilakukan dengan cara inspeksi pada kualitas bahan baku, proses produksi dan hasil produksi. Namun kenyataannya pada proses produksi rokok Djarum Super pun masih terdapat hal-hal yang menyebabkan produk-produk reject. Permasalahan kualitas seperti ini apabila tidak ditanggulangi maka akan memberikan dampak negatif yang sangat besar. Pengendalian kualitas yang diusulkan terhadap PT. Djarum menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC). Pengendalian kualitas terhadap hasil produksi dilakukan dengan membuat peta kendali p yang digunakan untuk menganalisis proporsi produk cacat atau rusak dan dilengkapi dengan diagram pareto dan diagram sebab- akibat. Setelah membuat peta kendali p diketahui terdapat penyimpangan yang terjadi pada proses produksi dengan gejala terdapatnya 6 titik yang berurutan di bawah garis CL. Berdasarkan diagram pareto, prioritas perbaikan yang perlu dilakukan adalah pada jenis cacat yang berada pada 70-80% yaitu Light Weight, Hard Weight, Soft Spot, Light End, Light End Density. Dari analisis dengan menggunakan diagram sebab-akibat dapat diketahui pula faktor penyebab kerusakan yang utama adalah faktor tenaga kerja, mesin, metode, bahan baku dan lingkungan sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan pencegahan dan perbaikan untuk mengurangi produk rusak dan meningkatkan kualitas produk.