Efek Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti Sebagai Larvisida
Daftar Isi:
- Aedes aegypti merupakan vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), chikungunya, yellow fever dan ensefalitis japanese B. Insidensi penyakit tersebut perlu dicegah, salah satunya melalui penggunaan temephos untuk memutus siklus hidup pada stadium larva. Penggunaan temephos sebagai larvisida dalam jangka panjang memiliki efek samping yang berbahaya pada kesehatan yaitu malfungsi sistem saraf hingga berujung kematian dan di beberapa daerah di Indonesia, larva Aedes aegypti sudah resisten terhadap temephos. Oleh sebab itu perlu larvisida alami yang aman dan setara dengan temephos, yaitu daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) Tujuan penelitian adalah menilai apakah efek ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) setara dengan temephos sebagai larvisida Aedes aegypti. Desain penelitian laboratorium eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Efek larvisida Ekstrak Daun Pandan Wangi (EDPW) diuji terhadap 6 kelompok (n=30, r=4) larva Aedes aegypti berturut-turut diberi perlakuan kelompok I (EDPW 5%), II (EDPW 2,5%), III (EDPW 1,25%), IV (EDPW 0,6%), V (temephos sebagai kontrol positif), dan VI (akuades sebagai kontrol negatif). Data yang diukur adalah jumlah larva mati setelah pemberian bahan uji selama 24 jam. Analisis data dengan ANAVA yang dilanjutkan dengan uji Tukey HSD. Kemaknaan berdasarkan nilai p≤0,05, menggunakan program SPSS. Hasil penelitian persentase larva mati pada kelompok I (90,83%), II (52,5%), III (51,67%), IV (53,3%) menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01) terhadap kelompok VI (1,67%). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0,05) antara kelompok I dan kelompok V (100%). Simpulan penelitian adalah EDPW berefek sebagai larvisida terhadap larva Aedes aegypti dan memiliki potensi setara dengan temephos.