Pengaruh Work-Family Conflict terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Studi Empiris pada Profesi Polisi Wanita di Kantor Polwiltabes Bandung
Daftar Isi:
- Perubahan demografi tenaga kerja seperti peningkatan jumlah wanita bekerja dan pasangan yang keduanya bekerja telah meningkatkan hubungan ketergantungan antara pekerjaan dan keluarga serta mendorong timbulnya konflik antara tuntutan pekerjaan dan keluarga. Perbedaan tanggung jawab disebabkan oleh peranan wanita secara tradisional yang masih mengambil tanggung jawab terbesar untuk menjaga anak. Konflik antara tuntutan pekerjaan dan tuntutan keluarga tersebut, biasa disebut dengan Work-family conflict. Work-family conflict dapat didefinisikan tipe konflik peran di mana tanggung jawab dari pekerjaan dan keluarga saling berbenturan dan mempunyai pengaruh negatif pada situasi pekerjaan karyawan. Terdapat dua dimensi work-family conflict, yaitu work interfering with family (WIF) dan family interfering with work (FIW). Karyawan yang mengalami work-family conflict akan bereaksi melalui sikapnya terhadap pekerjaan maupun keluarga. Reaksi ini merupakan konsekuensi dari timbulnya work-family conflict yang berdampak langsung pada kepuasan kerjanya. Penelitian ini menguji hubungan dan pengaruh antara work-family conflict dengan kepuasan kerja. Sampel penelitian ini adalah anggota kepolisian yaitu Polisi Wanita di Kantor Polwiltabes Bandung. Pengujian menggunakan analisis regresi sederhana dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan antara work-family conflict dengan kepuasan kerja.