Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran Social Adjustment pada remaja di kota Bandung yang orangtuanya bercerai. Social Adjustment merupakan kapasitas untuk bereaksi terhadap kenyataan yang ada di lingkungannya sehingga seseorang mampu untuk memenuhi tuntutan sosial dengan cara yang dapat diterima dan memuaskan bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori Social Adjustment dari Schneiders (1964). Social Adjustment meliputi tiga aspek yakni, penyesuaian diri dengan lingkungan keluarga, penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah, serta penyesuaian diri dengan lingkungan masyarakat. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian deskriptif dengan teknik survei. Alat ukur yang dibuat oleh peneliti berdasarkan teori Social Adjustment yang dikembangkan oleh Schneiders (1964). Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan qouta sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 125 orang yang terdiri remaja berusia 13-15 tahun di kota Bandung yang orangtuanya bercerai. Derajat validitas item dari alat ukur yang digunakan antara 0,30 – 0,80 dan derajat reliabilitasnya sebesar 0,70. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan metode statistika point biserial, maka didapatkan hasil untuk kategori social adjustment negatif sebanyak 55% dan social adjustment positif sebanyak 45%. Dari hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa lebih banyak remaja di kota Bandung yang orangtuanya bercerai menghayati kemampuan social adjustment secara negatif. Peneliti mengajukan saran untuk penelitian selanjutnya agar menganalisis data-data yang memiliki indikasi berpengaruh terhadap social adjustment pada remaja yakni, rata-rata usia remaja, rata-rata usia remaja saat terjadinya perceraian, rata-rata lamanya perceraian, dan status tinggal bersama dengan menggunakan alat ukur yang valid dan reliabel.