Efek Antelmintik Rimpang Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) Terhadap Ascaris suum In Vitro
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Temu hitam dipercaya masyarakat sejak lama dapat digunakan sebagai antelmintik. Kebenaran akan hal ini masih dipertanyakan, maka untuk mendukung data empiris, uji khasiat secara ilmiah dilakukan untuk membuktikan khasiatnya terhadap Ascaris suum in vitro. Tujuan : Ingin mengetahui apakah rimpang temu hitam berefek antelmintik terhadap Ascaris, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan ascariasis yang lebih aman dan ekonomis dalam bidang farmakologi kedokteran. Metode: Penelitian ini menggunakan air perasan rimpang temu hitam dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100% serta larutan kontrol sebagai pembanding yang masing-masing diberi 20 ekor Ascaris suum jantan sampai terendam kemudian diinkubasi 37oC selama 3 jam. Analisis data memakai statistik non parametrik Chi Kuadrat. Hasil : Rimpang temu hitam konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, 100% menyebabkan Ascaris paralisis dan mati, tetapi efek antelmintiknya lebih lemah daripada piperazin. Pada konsentrasi 100% didapat efek yang paling kuat (p<O,Ol). Kesimpulan : Rimpang temu hitam berefek antelmintik terhadap Ascaris suum in vitro. Saran: Untuk melihat dosis yang efektif pada manusia in vivo dan bentuk sediaan obat perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut, agar rimpang temu hitam dapat dikembangkan sebagai obat fitofarmaka dan juga diharapkan dilakukan penelitian terhadap cacing lain.