Daftar Isi:
  • Salah satu penyebab kegagalan perawatan endodontik adalah mikroba yang bertahan di dalam sistem saluran akar, termasuk Enterococcus faecalis. Senyawa yang terdapat pada ekstrak etanol rimpang jahe yang terdiri dari gingerol, paradol, shogaol, zingerone dan minyak atsiri diduga merupakan golongan senyawa bioaktif yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Tujuan penelitian adalah mengetahui efek antimikroba ekstrak etanol rimpang jahe (EERJ) terhadap Enterococcus faecalis. Penelitian bersifat eksperimental laboratorik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kertas cakram steril yang ditetesi ekstrak etanol rimpang jahe (Zingiber offcinale Rosc.) dengan konsentrasi 5%, 10%, 20% dan 40% dan klorheksidin 0,2% sebagai kontrol positif serta kertas cakram steril yang ditetesi akuades steril sebagai kontrol negatif pada medium Mueller-Hinton Agar (MHA) yang telah dibiakkan bakteri Enterococcus faecalis. Cakram diinkubasi pada suhu 37o selama 24 jam. Data yang diukur adalah diameter zona hambat pertumbuhan Enterococcus faecalis dalam satuan millimeter (mm). Analisis data bila berdistribusi normal diuji dengan ANAVA bila tidak berdistribusi normal digunakan uji non-parametrik Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan diameter zona hambat dalam milimeter kelompok EERJ 5% (8,18), EERJ 20% (7,75), terhadap kontrol negatif (0,00) didapatkan hasil yang berbeda sangat bermakna (p<0,01), sedangkan EERJ 10% (9,30) dan EERJ 40% (7,15) bermakna (p<0,05). Kelompok EERJ 5% dan EERJ 20% terhadap kontrol positif (11,10) didapatkan hasil yang sangat bermakna (p<0,01), sedangkan EERJ 40% memiliki hasil yang bermakna (p<0,05). Simpulan penelitian adalah ekstrak etanol rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc.) memiliki efek antimikroba terhadap Enterococcus faecalis dan memiliki potensi antimikroba yang setara dengan klorheksidin 0,2%.