Efek Antelmintik Jus Rimpang Temu Hitam (Curcuma Aeruginosa Roxb.) Terhadap Ascaris Suum Invitro
Daftar Isi:
- Nematoda usus terutama Ascaris lumbricoides telah menginfeksi seperempat sampai sepertiga penduduk dunia, dan sebanyak 90% terdapat di Indonesia. Askariasis terutama menyerang anak-anak, mengakibatkan defisiensi nutrisi dan retardasi pertumbuhan. Salah satu tanaman tradisional yang diduga dapat digunakan untuk mengobati askariasis adalah temu hitam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antelmintik jus rimpang temu hitam terhadap Ascaris suum invitro. Penelitian ini menggunakan metode prospektif eksperimental sungguhan bersifat komparatif. Pada penelitian ini cacing Ascaris suum dibagi dalam 7 kelompok yang terdiri atas 30 ekor cacing. Masing-masing kelompok direndam dalam jus rimpang temu hitam dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, NaCl 0,9% (kontrol), dan Piperazin sitrat 20% (pembanding), diinkubasi selama 3 jam pada suhu 370C. Data yang diukur adalah jumlah cacing hidup, paralisis, dan mati. Analisis data menggunakan statistik nonparametrik “Chi Kuadrat” dengan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mulai dari konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, hingga 50% jumlah cacing yang hidup semakin berkurang, berturut-turut adalah 22, 15, 7, 6, dan 4 ekor. Hasil uji “Chi Kuadrat” membuktikan bahwa jus rimpang temu hitam pada semua konsentrasi uji berefek antelmintik terhadap Ascaris suum invitro (p<0,01). Kesimpulan dari penelitian ini adalah jus rimpang temu hitam berefek antelmintik terhadap Ascaris suum invitro.