Daftar Isi:
  • Dalam kehidupan sehari-hari, setiap manusia pasti pernah mengalami luka, apapun jenisnya. Luka yang sering terjadi di antaranya adalah ekskoriasi (lecet). Berbagai perlakuan dilakukan oleh manusia untuk menyembuhkan luka, dari yang sekedar mencuci luka, menggunakan obat tradisional, hingga memberi obat antiseptik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah gel lidah buaya dapat mempercepat penyembuhan luka. Hewan percobaan yang digunakan adalah 18 ekor mencit betina dewasa galur Swiss Webster dengan berat badan yang kurang lebih sama, dibagi dalam tiga kelompok. Kulit paha masing-masing mencit dicukur bulunya, lalu dibuat sayatan (luka) sepanjang 8 mm. Kelompok pertama tidak diobati, kelompok kedua diobati dengan povidone iodine 10% secara topikal, kelompok ketiga diobati dengan gel lidah buaya secara topikal. Pengobatan dan pengukuran panjang luka dilakukan setiap hari sampai luka menutup sempurna. Dari hasil percobaan diperoleh waktu yang diperlukan oleh setiap kelompok untuk penyembuhan luka (dalam hari), berurutan dari mencit pertama sampai keenam, adalah sebagai berikut, kelompok 1: 8; 8; 8; 7; 6; 5. Pada kelompok 2: 7; 7; 6; 6; 6; 6. Pada kelompok 3: 6; 6; 7; 7; 7; 7. Proses penyembuhan luka pada kelompok yang diberi povidone iodine 10% dan kelompok yang diberi gel lidah buaya terjadi lebih cepat dapipada kelompok yang tidak diobati, akan tetapi berdasarkan hasil uji statistik metode Anava yang dilanjutkan dengan uji Duncan tidak bermakna secara statistik (p > 0,05). Kesimpulan yang didapat adalah gel lidah buaya (Aloe vera) tidak dapat mempengaruhi kecepatan penyembuhan luka iris pada mencit secara signifikan jika dibandingkan dengan kontrol negatif maupun kontrol positif (povidone iodine 10%).