Daftar Isi:
  • Di era globalisasi sekarang ini terjadi pola hidup yang tidak sehat pada masyarakat Indonesia yang menyebabkan pergeseran pola penyakit ke arah penyakit-penyakit degeneratif, salah satunya adalah dislipidemia. Untuk itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk mencegah dan mengobati dislipidemia, salah satunya adalah dengan mengonsumsi angkak. Angkak merupakan beras berwarna merah yang difermentasi oleh jamur Monascus purpureus. Pada proses fermentasi angkak menghasilkan beberapa senyawa metabolit sekunder seperti monakolin K yang identik dengan lovastatin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek monakolin K yang terkandung dalam angkak terhadap kolesterol darah total tikus. Penelitian ini dilakukan terhadap 10 ekor tikus betina galur Wistar. Masing-masing tikus diinduksi kolesterol secara eksogen yaitu dengan pemberian pakan tinggi kolesterol dan endogen yaitu dengan propiltiourasil 0.01% selama 14 hari untuk meningkatkan kolesterol total darah. Pada perlakuan diberi angkak dengan dosis 4,5 gr/hr selama 28 hari untuk masing-masing tikus. Setelah itu kadar kolesterol darah total sebelum dan sesudah perlakuan diperiksa. Analisis data dilakukan secara semikuantitatif, dengan mengonversikan nilai sesungguhnya ke dalam bentuk peringkat (scoring). Analisis statistik dilakukan dengan uji t berpasangan menggunakan perangkat lunak Excel. Hasil percobaan menunjukkan penurunan kolesterol total darah tikus secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa pemberian angkak dapat menurunkan kolesterol total darah tikus betina galur Wistar.