Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara komitmen organisasi dan produktivitas pada buruh operator weaving yang telah bekerja selama minimal satu tahun di PT.X. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling dengan 61 orang responden. Penelitian ini dilakukan berdasarkan teori komitmen organisasi dari Allen dan Meyer (1991) dan teori produktivitas dari Gomes (2003). Alat ukur untuk komitmen organisasi ini dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan Organizational Commitment Questionnaire dari Allen dan Meyer. Produktivitas pada sampel diukur dengan skor Key Performance Index dari perusahaan. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan, didapatkan koefisien korelasi antara komitmen organisasi dan produktivitas pada buruh operator weaving sebesar -0,271 dengan taraf signifikansi 0,035. Komponen komitmen organisasi yang paling banyak dimiliki oleh buruh operator weaving di PT.X adalah komponen affective commitment. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan lemah antara komitmen organisasi dan produktivitas. Selain itu, pada setiap komponen komitmen organisasi, hanya continuance commitment yang memiliki hubungan yang negatif dengan produktivitas. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Meyer et al. (1989) dan Fernando et al. (2005), yang mengemukakan bahwa hubungan komitmen organisasi dan kinerja adalah positif dan kuat, terutama pada komponen affective commitment dan normative commitment. Peneliti menyarankan kepada pihak perusahaan untuk lebih memperhatikan dan menindaklanjuti faktor lain yang mempengaruhi produktivitas, yaitu dalam hal kemampuan teknis. Untuk itu, dapat diadakan pelatihan untuk mengasah kemampuan buruh operator weaving dalam mengoperasikan mesin.