Efektivitas Berbagai Sediaan Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum Linn.) Dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus Aureus dan Salmonella Typhi
Daftar Isi:
- Bawang putih merupakan tanaman yang dapat kita temui dimana saja dan mempunyai efek terapi yang perlu dipelajari. Senyawa allicin yang dihasilkan saat siung bawang putih dihancurkan, memiliki efek antimikroba, termasuk terhadap Staphylococcus aureus dan salmonella typhi. tujuan dari percobaan ini adalah mengetahui efektivitas ekstrak bawang putih di pasaran terhadap staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. Dasar pemikiran adalah allicin yang terdapat pada ekstrak bawang putih di pasaran dapat mengobati penyakit infeksi. Penelitian deskriptif ini bersifat eksperimental prospektif dan dilakukan dengan metode Spreadplate secara in vitro. tolak ukur penelitian adalah diameter zona hambatan pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi pada daerah di sekitar caktram yang ditetesi air perasan bawang putih, garlic oil, dan garlic powder. Air perasan dari bawang putih dibuat dengan konsentrasi 100%, garlic oil dengan konsentrasi 100%, dan 1 gr garlic powder dilarutkan ke dalam 1 ml aquades. Diameter zona hambatan pertumbuhan dari air perasan bawang putih yang terbentuk pada cawan petri adalah 30,50mm dan 30,13mm untuk Staphylococcus aureus, sedangkan untuk cakram yang ditetesi garlic oil dan garlic powder tidak terbentuk. Salmonella typhi memiliki diameter zona hambatan pertumbuhan dari air perasan bawang putih pada cawan petri adalah 25,64mm dan 25,38mm, sedangkan untuk cakram yang ditetesi garlic oil dan garlic powder tidak terbentuk. Dari data diatas, didapat gambaran bahwa ekstrak bawang putih di pasaran tidak memiliki efektivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi.